05 February, 2010
Walikota Zakat
Di Indonesia ada banyak Bupati dan Walikota yang peduli zakat. Para kepala pemerintahan kabupaten dan kota ini memiliki perhatian yang lebih dalam urusan zakat. Satu di antaranya adalah Walikota Padang, Bapak Fauzi Bahar. Beliau peduli zakat bukan karena terjadinya gempa 7,9 SR yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 lalu. Jauh sebelum terjadinya gempa tersebut, Walikota Padang sudah melakukan banyak hal untuk pengembangan zakat di Padang.
Beliau dalam banyak kesempatan menghimbau masyarakat untuk menunaikan zakat. Himbauan tersebut semakin ditekankan bagi para pegawai Pemko Padang. Untuk mendukung penunaian zakat sebagai kebiasaan baik yang harus terus dilakukan, maka oleh Pak Fauzi Bahar penunaian zakat dijadikan sebagai variabel pertimbangan penilaian kinerja pegawai Pemko Padang. Jika membayar zakat dinilai baik, sebaliknya manakala tidak berzakat, maka kinerjanya akan dinilai rendah dan dapat membuat konditenya dinilai buruk.
Ketika memotivasi berzakat di hadapan pegawai Pemko Padang, beliau menjelaskan bahwa siapa saja yang tidak berzakat akan rugi, karena kalaupun tidak berzakat, maka sering kali uangnya juga akan habis. Uang yang coba ditahan-tahan atau dihindarkan pengeluaran zakatnya itu biasanya juga akan habis dipakai untuk berbagai keperluan yang tidak jelas. Bahkan kadang uangnya habis disia-siakan untuk keperluan yang tidak bermanfaat. Harusnya uang yang dimiliki dapat menjadi kesempatan beramal baik dengan berzakat, akhirnya tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, bahkan uangnya kemudian habis untuk berbagai keperluan yang mungkin tidak berguna.
Selain sering menyampaikan imbauan berzakat kepada masyarakat, khususnya kepada PNS Pemko Padang, Pak Fauzi juga mendukung BAZ Padang dengan berbagai dukungan agar kinerja BAZ Padang terus meningkat. Baik dengan dukungan kebijakan, maupun dengan dukungan fasilitas dan sumber daya. Pak Fauzi juga memelopori penyediaan fasilitas pembayaran zakat di mesin ATM Bank Nagari (Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat). Calon muzakki tinggal mendatangi lokasi mesin ATM Bank Nagari, dengan pencet-pencet sedikit tombol yang ada, maka zakat sudah tertunaikan.
Dengan segala langkah dan upaya beliau dalam mengembangkan zakat di Padang, maka tidak heran apabila himpunan dana zakat yang berhasil dikumpulkan BAZ Padang menunjukkan angka yang fantastis. Jika pada tahun 2008, BAZ Padang mampu mengumpulkan zakat sebesar Rp 2,4 miliar, maka pada tahun 2009 lalu penerimaan zakat yang dicapai BAZ Padang adalah sebesar Rp 10,003 miliar. Ini menunjukkan bahwa dalam satu tahun, BAZ Padang telah mampu meningkatkan penghimpunan dana sebesar 316 persen. Capaian penghimpunan dana Rp 10,003 miliar juga merupakan prestasi tertinggi BAZ tingkat Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia pada saat ini.
Saat ini beliau juga sedang menyiapkan langkah dalam rangka mengintensifkan pemungutan zakat di kalangan orang-orang kaya di Padang. Pada waktu yang akan datang beliau akan mengirimkan petugas untuk menyisir rumah-rumah orang kaya dalam rangka mengingatkan mereka untuk berzakat. Beliau pun sedang mempertimbangkan untuk mulai meningkatkan pengumpulan sedekah dengan cara menggalang koin sumbangan. Masih banyak langkah-langkah lain yang akan beliau lakukan dalam rangka meningkatkan penghimpunan dana zakat di Padang. Dengan segala yang telah dicapai dan apa yang akan dilakukan, pantaslah jika beliau kita sebut Walikota Zakat.[]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment