07 January, 2022
Alengkara Project (Sebuah Proyek Sosial Kelompok Mahasiswa TPB Unpad)
Bermula dari keinginan Unpad untuk membentuk mahasiswa baru yang memiliki kesiapan dalam menghadapi proses selanjutnya, maka pembelajaran pada tahun pertama disiapkan secara khusus. Proses pembekalan tahun pertama, yang disebut dengan Tahap Persiapan Bersama (TPB), bukan hanya memberikan pembelajaran bersifat akademik, tetapi juga memberikan pembekalan karakter, menanamkan rasa kebersamaan, serta mengenalkan nilai-nilai dan wawasan ke-Unpad-an, universalitas Kasundaan, Pola Ilmiah Pokok Universitas Padjadjaran, Sustainable Development Goals, dan Anti Korupsi, sehingga diharapkan nilai-nilai tersebut dapat menjadi penciri mahasiswa pada saat lulus nanti.
TPB terdiri dari program integrasi Mata Kuliah yang melingkupi empat Mata Kuliah Wajib yakni Mata Kuliah Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Agama dan satu Mata Kuliah penciri Universitas, yakni Olah Kreativitas dan Kewirausahaan. Mahasiswa baru dibekali mata kuliah Olah Kreativitas dan Kewirausahaan (OKK) yang didesain sebagai pengembangan kepribadian mahasiswa di tahun pertama perkuliahan, sehingga proses adaptasi terhadap lingkungan, baik adaptasi akademik dan adaptasi sosial di dalam kampus maupun di luar kampus, yakni dengan masyarakat, dapat tercapai
Di Program TPB, mahasiswa dari berbagai fakultas digabungkan dalam satu kelompok belajar untuk saling mengenal sesama mahasiswa lintas fakultas, sehingga diharapkan mahasiswa tidak hanya memiliki kebanggaan terhadap program studinya masing-masing, melainkan mahasiswa juga mempunyai rasa memiliki terhadap almamaternya, yaitu Unpad. Setiap kelompok dibimbing oleh seorang Mentor yang berasal dari Para dosen dan atau Alumni Unpad dalam mengembangkan kegiatan yang memiliki dimensi Kreativitas dan Kewirausahaan di segala bidang kehidupan.
Salah satu kelompok TPB Mahasiswa pada tahun 2021 ini, yaitu kelompok OKK 022, memilih kegiatan bersama yang disebut dengan Alengkara Project. Alengkara maknanya kurang lebih adalah tidak ada sesuatu yang mustahil (tentunya, jika kita mau bersungguh-sungguh berusaha). Alengkara Project dilatarbelakangi kemunculan Pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan sekaligus menjadi penyebab krisis pada berbagai sektor lainnya.
Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, pemerintah menerbitkan berbagai kebijakan yang salah satunya adalah pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial atau social distancing. Selain itu, pemerintah juga melakukan pembatasan penggunaan transportasi umum guna mengurangi mobilitas masyarakat. Hal itu mengakibatkan seluruh lapisan masyarakat diharuskan melakukan segala macam kegiatan di rumah untuk meminimalisir penyebaran virus tersebut. Sebagai upaya lainnya, pemerintah menerapkan kebijakan pada bidang pendidikan dengan School From Home yaitu melakukan proses pembelajaran dari rumah melalui metode daring atau dalam jaringan.
Kegiatan belajar mengajar dengan metode daring juga dinilai belum cukup optimal dalam mendukung perkembangan anak-anak. Hal yang mendasari opini tersebut antara lain karena adanya keterbatasan fasilitas, gangguan teknis, hingga ketidaksiapan para guru, orang tua, dan peserta didik. Bahkan, beberapa pengamat pendidikan mengatakan kondisi ini menyebabkan capaian akademik peserta didik menjadi tertinggal.
Menyadari hal tersebut, 15 mahasiswa yang tergabung dalam kelompok OKK 022 memandang perlu untuk membantu meningkatkan proses belajar pada siswa-siswi yang sedang menjalani belajar dari rumah. Upaya tersebut dilakukan dengan cara melakukan pendampingan belajar secara tatap muka kepada anak-anak yang ada di sekitar tempat tinggal mahasiswa tersebut. Pendampingan belajar ini juga sekaligus sebagai pemberian tambahan materi pembelajaran kepada anak-anak, selain yang didapatkan oleh anak-anak tersebut dari sekolahnya masing-masing secara daring. Tambahan belajar itu meliputi mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan pendidikan karakter kepada anak-anak.
Adapun tujuan dari pelaksanaan Alengkara Project adalah : (1) menjadi teman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak, (2) memfasilitasi kegiatan anak-anak dalam belajar sambil bermain, (3) mengedukasi anak-anak mengenai pendidikan karakter melalui pendekatan teman sebaya, (4) menjadi tutor untuk membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas dari sekolah, dan (5) membantu meringankan beban anak yang mengalami hambatan dalam proses pembelajaran secara daring.
Kegiatan Alengkara Project dimulai pada tanggal 3 September 2021, dengan melakukan persiapan, mempelajari kondisi dan permasalahan anak-anak, sampai akhirnya melakukan analisis dan formulasi solusi. Selanjutnya muncullah desain Alengkara Project, beserta segala turunan aktivitasnya. Tahap berikutnya adalah berlangsungnya kegiatan pertemuan rutin mingguan yang dilakukan para mahasiswa dengan anak-anak yang didampinginya. Dimana dalam pertemuan itu para mahasiswa membawakan dengan cara menyenangkan konten pembelajaran Matematika, Bahasa Inggris dan Pendidikan Karakter.
Alengkara Project ini diikuti oleh 121 anak sebagai penerima manfaat program, dengan latar belakang pendidikan level SD dan SMP. Alengkara Project berlangsung di tiga Provinsi (Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jogjakarta), dan sembilan Kabupaten/Kota yang meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur, dan Kabupaten Gunung Kidul.
Tanpa terasa, kegiatan pendampingan belajar yang dilakukan para mahasiswa itu sudah melewati 13 minggu dan akan segera berakhir. Banyak yang sudah dicapai dari hasil pendampingan anak-anak tersebut, dari mulai peningkatan pengetahuan di bidang matematika, terbantunya beberapa tugas-tugas belajar yang diberikan oleh sekolah, peningkatan kemampuan Bahasa Inggris, dan yang tidak boleh dilupakan adalah semakin kuatnya tertanam beberapa karakter baik pada anak-anak, seperti kejujuran, keberanian, sopan santun, setia kawan, kesediaan untuk menolong dan berkorban.
Banyak manfaat yang sudah diperoleh anak-anak yang mengikuti kegiatan Alengkara Project. Bukan hanya menerima manfaat, anak-anak juga menerimanya dengan menyenangkan. Gambaran kesan anak-anak yang mengikuti kegiatan Alengkara Project, terwakili dari salah satu tulisan apresiasi seorang anak terhadap kegiatan Alengkara Project melalui interaksinya dengan para mahasiswa yang menjadi pendamping belajarnya seperti berikut ini : “Kalau main sama kakak2nya rame seru. Selama diajarin Kak Arin, Kak Azam dan Kak Ara selalu terhibur…, tapi aku sedih karena ini hari terakhir kakak2nya mengajar…, Semoga kakak2nya sehat terus ya…, Aamiin..”
Kegiatan ini tentu saja tidak hanya bermanfaat untuk anak-anak yang mengikuti kegiatan Alengkara Project, tapi juga untuk para mahasiswa Unpad yang menjadi pendampingnya. Semoga pengalaman membantu masalah di sekitarnya, dengan cara melakukan pendampingan belajar anak-anak, akan membekas di relung hati para mahasiswa, sehingga pada suatu hari akan menjadi energi untuk melakukan kegiatan yang lebih baik dan dengan manfaat yang lebih besar lagi untuk lingkungan masyarakatnya.
Informasi Tambahan Alengkara Project bisa dilihat di :
Instagram : https://www.instagram.com/alengkara_project/
Youtube : https://youtu.be/m0eCuXBXEr8
Ahmad Juwaini
Pendamping Kelompok OKK 022
Subscribe to:
Posts (Atom)