Rumah indah bernuansa Ukhuwwah Islamiyah yang ingin dirajut organisasi pengelola zakat, ternyata tidak mudah untuk diwujudkan. Upaya dan langkah yang sudah dicoba dilakukan masih belum optimal tercapai. Dari mulai gagasan kebersamaan melalui wadah forum organisasi pengelola zakat (Forum Zakat / FOZ) yang terbentuk pada tahun 1997, telah menjadi jembatan komunikasi & informasi antar Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).
Melalui wadah FOZ pernah dilakukan banyak kegiatan bersama, termasuk sinergi program pendayagunaan dalam bentuk pemberdayaan petani lamongan yang melibatkan lebih dari 1500 petani. Tentu saja, dinamika sinergi program melalui FOZ juga mengalami pasang surut. Sinergi program pendayagunaan bersama yang terakhir coba diangkat FOZ adalah rencana pendirian Rumah Sakit Zakat, yang kemudian kandas setelah mengalami beberapa kali perubahan konsep dan altenatif pemecahan masalah.
Upaya untuk melakukan sinergi pengelola zakat juga pernah digagas oleh Dompet Dhuafa Republika (DD) melalui aliansi
Sampai akhirnya muncul gagasan untuk melakukan sinergi operasional atau sinergi manajemen antara Baznas dan Dompet Dhuafa Republika dengan brand Baznas Dompet Dhuafa. Begitu antusias gagasan sinergi Baznas Dompet Dhuafa ini coba diimplementasikan. Melalui penandatangan Mou antara Baznas dan Dompet Dhuafa Republika yang dilakukan pada tanggal 20 September 2006, menggelindinglah “organisasi maya” hasil sinergi Baznas Dompet Dhuafa. Salah satu hasil nyata dari sinergi Baznas Dompet Dhuafa adalah kelahiran Rumah Sehat LKC Masjid Sunda Kelapa.
Karena tekanan berbagai pihak dan munculnya masalah internal yang tidak mudah diselesaikan, sinergi Baznas Dompet Dhuafa juga akhirnya harus diakhiri. Genap satu tahun, tepatnya pada tanggal 20 September 2007 dibuatlah perjanjian kerjasama baru antara Baznas dan Dompet Dhuafa yang mengubah sinergi operasional atau sinergi manajemen menjadi sinergi program. Dimana dengan pola sinergi program, maka kedua lembaga, yaitu Baznas Dompet Dhuafa terikat untuk membiayai dan mengasistensi beberapa program pendayagunaan bersama.
Berakhirnya sinergi manajemen Baznas Dompet Dhuafa sekali lagi menunjukkan bahwa keinginan untuk mewujudkan sinergi memang tidak mudah. Jalan sinergi laksana jalan yang terjal, yang tidak mudah untuk dilalui. Akan tetapi meskipun jalan itu terjal, bagi setiap pejuang sinergi, maka hal itu tidak boleh menyurutkan langkah untuk mencapainya. Karena pada jalan yang terjal itu juga tersedia kemuliaan dan pahala berlipat yang disediakan oleh Allah SWT bagi yang ikhlas menempuhnya.
Pantaslah jika setelah mengetahui bahwa sinergi operasional Baznas Dompet Dhuafa harus berakhir dan terus mengalami erosi, Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, Msi berkomentar : ”Nampaknya jalan (sinergi) masih sangat panjang dan terjal dalam menyatukan visi dan langkah umat. Hanya dengan keimanan, keikhlasan dan kesungguhan Insya Allah kita akan terus membangun sinergi ini, karena memang (sinergi) merupakan suatu keniscayaan dan kebutuhan.”