28 November, 2008

Amil : Aktivis atau Profesional

Presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama adalah fenomena bagi negaranya sendiri, sekaligus bagi dunia. Barack Obama mencatatkan dirinya sebagai presiden Amerika kulit hitam pertama dalam usia yang sangat muda. Selain sebelumnya dikenal sebagai senator dari Partai Demokrat, Obama juga dikenal sebagai seorang aktivis.
Pada tahun 1985, Obama mengelola proyek nirlaba yang membantu gereja lokal menyusun program pelatihan kerja bagi penduduk yang tinggal di lingkungan miskin. Sebagai community organizer di Calumet Community Religious Conference (CCRC), tugas Obama antara lain mendatangi rumah satu per satu guna mendata berbagai permasalahan warga. Mulai dari perkara selokan mampet, air ledeng yang cuma menetes, sampai bagaimana caranya mengatasi persoalan pelacuran.
Sejarah kemudian mencatat Obama sukses menambah jumlah organisasi antikenakalan remaja, membuat sistem manajemen sampah, memperbaiki jalan raya, membersihkan selokan dan menyusun sistem keamanan swakarsa. Sampai akhirnya Harvard Law School pun menawari beasiswa kepada Obama. Belakangan bekal kedekatannya dengan komunitas di Chicago inilah yang mengantarkannya menjadi senator mewakili Chicago serta mengantarkannya menjadi seorang kandidat presiden.
Aktivis adalah orang yang terpanggil untuk memperjuangkan nilai-nilai dan keyakinan. Seorang aktivis adalah orang yang melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan. Seorang aktivis rela berkorban dalam rangka perwujudan kehidupan masyarakat. Ia rela jatuh bangun demi impiannya tentang kondisi kehidupan yang lebih baik. Seorang aktivis seringkali adalah seorang yang bersedia mendapatkan balas jasa alakadarnya, yang penting harapan keadaan yang berubah segera terealisir.
Profesional adalah orang yang tertantang untuk melakukan pekerjaan yang telah ditentukan oleh pemberi pekerjaan. Seorang profesional diharuskan menyelesaikan suatu tugas atau target-target yang telah ditetapkan. Bagi seorang profesional pencapaian prestasi dan target adalah orientasi utamanya. Seorang profesional juga adalah orang yang bekerja dengan pengetahuan dan keahlian. Seorang profesional mendapatkan balas jasa sesuai dengan prestasi dan pencapaiannya atas target yang telah ditetapkan.
Seorang aktivis kecenderungannya adalah seorang pejuang yang seringkali abai dengan pengukuran kinerja dan penilaian prestasi. Seorang aktivis juga umumnya kurang memperhatikan sistem dan penataan sebuah pekerjaan. Seorang aktivis lebih dominan melakukan kegiatan dan menggapai mimpi. Pergantian posisi dan jabatan bagi seorang aktivis adalah rangkaian proses dalam membuktikan konsistensinya dalam memperjuangkan sesuatu.
Seorang profesional kadang adalah manusia yang hanya bergerak dengan tantangan atau penawaran. Mereka mau melakukan sesuatu karena ada imbalan balas jasa yang memadai. Mereka juga manusia yang seringkali mimpinya terbatas hanya pada ruang pekerjaan dan periode waktu yang disediakan. Bagi seorang profesional pergantian posisi dan jabatan adalah bagian dari upayanya untuk meneguhkan betapa mumpuninya ia dalam suatu bidang pekerjaan.
Amil zakat seharusnya adalah seorang aktivis yang sedang memperjuangkan sebuah cita besar tentang perbaikan pengelolaan zakat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Amil zakat adalah seseorang yang bergerak karena pecut kepedulian dan goresan hati atas derita kaum dhuafa (mustahik). Amil zakat dengan penuh gairah dan pengorbanan mengupayakan perbaikan nasib orang-orang miskin. Amil zakat juga dengan gelora berkobar-kobar menyadarkan orang-orang berpunya agar senantiasa peduli dan menyisihkan sebagian sumber daya yang dimiliki guna merangkai kehidupan yang seimbang.
Meskipun amil zakat adalah seorang aktivis, tentu saja kita berharap bahwa amil zakat saat ini melakukan kegiatan dengan kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang handal. Amil zakat juga melaksanakan tugas dengan keahlian hebat dan pengelolaan sistem yang unggul. Amil zakat berorientasi mencapai target dan tujuan dengan sistem kendali dan pengawasan yang prima. Amil zakat seharusnya juga adalah seseorang yang berkarya penuh performa unggul sehingga layak tanding dengan profesional lainnya di jagat bisnis. Sehingga kalau ditanya, apakah amil zakat aktivis atau profesional, maka jawabnya adalah : Aktivis yang Profesional !

06 November, 2008

ORANG GILA TELANJANG

Mungkin kita sangat sering menyaksikan orang gila tanpa busana yang berjalan di pinggir jalan. Pemandangan seperti itu kita pandang sebagai sesuatu yang sudah lumrah dan sangat biasa. Paling-paling kita hanya berteriak kaget atau buang muka pada awalnya, untuk selajutnya kita berlalu sambil tidak peduli. Kondisi seperti ini, hampir merata di seluruh negeri, seolah hal itu bukan suatu masalah.

Mungkin ada di antara kita yang memandang bahwa masalah orang gila adalah masalah keluarga orang gila tersebut. Atau kita menganggap bahwa masalah orang gila adalah urusan Departemen Sosial, dari pusat sampai daerah. Pandangan itu, tentu tidak salah seluruhnya, akan tetapi fakta yang nyata adalah bahwa tidak semua masalah orang gila, telah diselesaikan oleh keluarga orang gila atau Departemen Sosial.

Kita pernah mendengar, bahwa di sebuah daerah, sekumpulan orang gila liar (termasuk yang telanjang) ditangkapi oleh petugas dari Dinas Sosial. Operasi penangkapan ini mestinya dalam rangka mengumpulkan orang gila pada sebuah tempat terapi, sekaligus menjamin kehidupannya. Kitapun berharap dengan penangkapan ini, maka kehidupan masyarakat tidak terganggu dengan terkonsentrasinya orang gila di suatu tempat. Tapi yang terjadi kemudian ternyata rombongan orang gila ini bukan dimasukkan ke tempat penampungan dan rehabilitasi, akan tetapi dilepaskan di daerah tetangga dari daerah tersebut. Jadi yang dilakukan hanya sekedar memindahkan masalah orang gila dari satu daerah ke daerah lainnya.

Pernah suatu kali, Menteri Sosial menyarankan untuk membantu kesejahteraan pegawai Departemen Sosial yang bertugas di panti rehabilitasi orang gila. Menurut beliau, sungguh kasihan nasib petugas Departemen Sosial yang ditugaskan di panti rehabilitasi orang gila. Karena golongan dan level jabatannya sama, maka gajinya sama besar dengan pegawai Deparatemen Sosial yang bertugas di kantor pusat yang nyaman. Menurut beliau, kadang beliau merasa iba, karena tantangan petugas di panti rehabilitasi orang gila itu luar biasa. Baik tantangan fisik, psikis dan tentu saja, setiap saat jiwa mereka terancam.

Menurut petugas Departemen Sosial, sebenarnya banyak orang gila yang sudah mengalami terapi di panti rehabilitasi orang gila yang kemudian membaik dan dapat dikatakan sembuh. Akan tetapi ketika orang gila yang sudah waras ini dikembalikan kepada keluarganya, mereka tidak mendapatkan penanganan yang benar. Akibatnya mereka menjadi gila lagi dan untuk selanjutnya mereka menjadi liar dan menggelandang di jalanan lagi.

Pernah suatu kali terjadi di sebuah daerah, ada orang gila telanjang berdiri persis di pinggir jalan. Di seberangnya ada pawai gerak jalan yang diikuti ibu-ibu dan anak-anak yang jumlah hampir mencapai 1000 orang. Dengan posisinya yang persis di seberang jalan pawai gerak jalan, maka orang gila ini menjadi tontonan ibu-ibu dan anak-anak yang sebagian besar berusia balita. Ini adalah kejadian yang sungguh memprihatinkan, karena begitu banyak anak-anak yang dalam usia sangat muda telah disuguhi pemandangan yang tidak pantas.

Kehadiran orang gila telanjang di jalanan adalah sebuah maksiat dalam pandangan ajaran Islam. Bila melihatnya, setiap orang Islam Fardhu Kifayah untuk melindungi auratnya atau memindahkannya ke lokasi yang tertutup dari pandangan manusia lain. Manakala kita membiarkan satu Kewajiban Kifayah dan tidak ada satu orang lain pun yang mengatasinya, maka berdosalah seluruh orang yang mengetahuinya.

Bila keluarga orang gila dan Departemen Sosial masih belum mampu menangani masalah orang gila, maka menjadi kewajiban kita untuk membantunya. Kita dapat membantu dengan pemikiran kita untuk memberikan solusi penyelesaian, membantu dengan tenaga dengan melibatkan diri dalam penanganan orang gila, atau dengan dana untuk membiayai kegiatan penanganan orang gila atau dengan fasilitas berupa tempat atau lahan yang dapat dimanfaatkan untuk penanganan orang gila. Bila di dalam hati kita tidak tergerak sedikitpun untuk ikut memikirkan persoalan orang gila ini, maka sungguh berdosalah kita. Ya Allah, Ampuni Kami Semua !