04 April, 2007

KEPEDULIAN MBAH MARIJAN


Mbah Marijan, orang tua yang sangat disegani di kawasan Merapi Jogjakarta wajahnya kini sangat sering muncul di layar kaca. Maklum, sekarang beliau telah menjadi bintang iklan sebuah produk minuman energi. Dengan iklan tersebut, popularitas Mbah Marijan semakin meningkat pesat. Sepintas ada kesan bahwa lelaki yang pernah tetap tenang dan tidak mengungsi saat Merapi mulai “batuk-batuk” pertengahan tahun lalu itu, kini menjadi komersial. Dalam iklan tersebut, keperkasaan Mbah Marijan telah disejajarkan dengan Chris Jhon juara tinju dunia asal Indonesia.

Konon kabarnya, Pada awalnya Mbah Marijan menolak mentah-mentah untuk menjadi bintang iklan produk minuman energi tersebut. Selain karena hal itu akan merusak citra diri beliau, Mbah Marijan juga merasa tidak tergoda untuk menerima sejumah uang yang ditawarkan sebagai balas jasa. Menurut Mbah Marijan, beliau ingin tetap hidup sederhana dan merasa cukup dengan apa yang telah beliau miliki selama ini. Lelaki yang dianggap sakti oleh sebagian warga Merapi ini lebih memilih untuk memperhatikan warga sekitar dan lingkungan alam sekitarnya.

Setelah dibujuk dengan berbagai cara, hati Mbah Marijan akhirnya luluh juga untuk menerima tawaran menjadi bintang iklan tersebut. Kesediaan hatinya terbuka, ketika kepada Mbah Marijan diyakinkan bahwa uang yang bisa diperoleh dengan menjadi bintang iklan tersebut dapat digunakan untuk menolong tetangga-tetangganya yang kekurangan. Juga diyakinkan bahwa uang hasil menjadi bintang iklan bisa digunakan menolong warga di sekitar Merapi yang mengalami kesulitan. Maka, Jadilah Mbah Marijan sebagai bintang iklan.

Kesediaan Mbah Marijan menjadi bintang iklan karena ingin menolong sesama manusia adalah sebuah peristiwa langka. Pada saat kebanyakan manusia sekarang lebih mementingkan urusannya sendiri, Mbah Marijan mencontohkan bahwa uang dan popularitas yang diraih adalah sarana untuk membantu sesama. Kita semua mengetahui saat ini banyak para pemimpin dan wakil rakyat yang bertindak bukan memperjuangkan dan membela nasib rakyat yang diwakilinya, malah sebaliknya lebih sibuk memperjuangkan kepentingan dan kesenangannya sendiri.

Keteladanan Mbah Marijan mengajarkan kepada kita bahwa kita harus senantiasa berkorban dalam rangka menolong orang lain. Mbah Marijan mempraktekkan sebuah perilaku hidup yang berusaha mendahulukan kepentingan orang lain dibanding kepentingan dirinya. Mbah Marijan telah berhasil mewujudkan perilaku bahwa setiap tindakan kita harus senantiasa dilandasi oleh motivasi untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Bahkan sesuatu yang sesungguhnya tidak ingin dilakukan, tapi demi menolong orang lain, akhirnya dikerjakan.

Mbah Marijan adalah sosok pemimpin yang sebenarnya bagi warga di sekitar Merapi. Karena dalam pandangan Mbah Marijan kesejahteraan masyarakat sekitar Merapi telah menjadi tanggung jawab yang juga harus dipikulnya. Kesulitan dan penderitaan masyarakat di sekitar Merapi adalah suara hati yang menggerakkan setiap tindakan dan perilakunya untuk membantu mereka. Mbah Marijan adalah sosok penuh kepedulian, khususnya kepada sesama manusia yang hidupnya penuh kekurangan. Semoga kita semua dapat meniru perilaku hidup seperti Mbah Marijan. Wallahu A’lam !